| Permasalahan |
: |
Hingga saat ini, pandemi COVID-19 belum berakhir. Walaupun demikian, di Indonesia jumlah kasus baru sudah mulai melandai berkat berbagai program penanggulangan COVID-19, salah satunya program vaksinasi COVID-19. Sampai 18 November 2021, terdapat 132. 073.986 penduduk yang telah disuntik vaksin dosis pertama dan 86.335.923 penduduk yang telah disuntik vaksin kedua. Pemerintah menargetkan 208.265.720 warga tervaksinasi.11
Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini. Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi COVID-19, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat COVID-19. Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal ini penting karena ada sebagian orang yang tidak bisa divaksin karena alasan tertentu. Orang yang tidak dianjurkan untuk menerima vaksin atau tidak menjadi prioritas untuk vaksin COVID-19 antara lain anak-anak atau remaja berusia di bawah 18 tahun dan orang yang menderita penyakit tertentu, misalnya diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol.12
Vaksin COVID-19 memang dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi COVID-19, namun penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat agar mengurangi resiko terpapar COVID-19. Salah satu caranya adalah mengonsumsi vitamin maupun suplemen berbahan dasar herbal. Indonesia adalah salah satu negara dengan sejarah pengobatan herbal yang panjang.1
Karena kekebalan tubuh seseorang memainkan peran penting dalam penyebaran infeksi COVID-19, obat herbal, yang memiliki efek imunomodulator, berpotensi sebagai salah satu metode pencegahan dan bahkan agen terapeutik untuk pasien dengan infeksi COVID-19. Tren yang belakangan ini di masyarakat adalah konsumsi obat herbal yang mengandung senyawa aktif tertentu, yang memiliki antimikroba atau antivirus, anti-inflamasi, dan aktivitas imunostimulator.
Senyawa-senyawa herbal ini diasumsikan mampu memodulasi respon imun dan diyakini memiliki efek menguntungkan pada mencegah atau mengobati COVID-19. Merespon hal ini, dr. Tifauzia Tyassuma, M.Sc, founder Ahlina Institute (Advancing Health Literacy on Nutrition & Spiritual Neuroscience Indonesia), merekomendasikan ramuan herbal yang disebut Samilakor.2
dr. Tifauzia yang merupakan ahli epidemiologi sekaligus akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute, menilai Samilakor atau kepanjangan dari ‘Sari Minuman Rempah asli Lawan Korona’, dapat memodulasi dan meningkatkan daya tahan tubuh manusia.
Samilakor mengandung berbagai jenis rempah yang dapat mudah ditemukan di Indonesia. Diantaranya jahe merah, jahe putih (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa), sereh (Cymbopogon citratus), lemon (Citrus limon), gula aren (dari pohon aren, Arenga pinnata), dan daun bambu (Gigantochloa apus). Bahan dan rempah yang digunakan ini telah terbukti memiliki efek imunomodulator dan dalam beberapa studi disebutkan bahwa rempah-rempah tersebut mungkin memiliki peran dalam pengobatan maupun pencegahan COVID-19.3–9 Obat-obatan herbal dapat bertindak secara langsung atau tidak langsung dengan menyerang virus, jalur interaksi virus-host, jalur sinyal, reseptor host, dan target molekuler.10
Imunomodulator adalah zat atau substansi yang dapat memodifikasi respons imun dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif, seperti mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu. Artinya, dengan mengonsumsi imunomodulator, maka akan mengembalikan keseimbangan sistem imun yang terganggu. Imunomodulator bekerja dengan dua cara, yakni imunostimulan dan imunosupresif. Imunostimulan adalah senyawa yang dapat meningkatkan kerja komponen-komponen sistem imun. Imunostimulan diberikan untuk meningkatkan respon imun terhadap penyakit atau infeksi. Imunomodulator bekerja untuk mengembalikan sistem imun sehingga memberikan manfaat yang besar untuk tubuh.13
Samilakor berperan sebagai suplemen herbal imunomodulator, dengan bahan rempah asli Indonesia yang mudah didapat. Ramuan ini dapat dijadikan solusi bagi langkah pencegahan COVID-19 dan peningkatan kualitas hidup secara umum, oleh karena itu perlu disebarkan dengan pelatihan sehingga masyarakat dapat secara mandiri menjaga kesehatannya.
Pelatihan pembuatan Samilakor dapat dilakukan secara daring, sehingga dianggap cocok bagi forum atau komunitas berbasis daring. Forum SA3 adalah sebuah forum atau komunitas yang awalnya dimulai dari pengajian luring rutin. Sesuai dengan arti kata dari Forum SA3, anggota forum ini bersama-sama saling asah, saling asih, asuh dalam ketaatan. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti asah, asih, asuh adalah mendidik, mencintai, membina dalam suatu komunitas secara interaktif dan dinamis. Forum SA3 Bidakara Jakarta Selatan terbentuk sejak awal masa pandemi COVID-19 dan adanya PPKM di DKI Jakarta. Forum ini awalnya melakukan kegiatan pengajian setiap hari Sabtu di Masjid Al Hidayah Bidakara Jakarta Selatan dengan peserta berasal dari wilayah Jabodetabek. Namun, sejak pandemi forum pengajian ini dilakukan secara daring melalui Zoom sehingga dapat diakses dari berbagai daerah, tidak terbatas area Jabodetabek saja. Oleh karena itu, Forum SA3 dapat dijadikan mitra percontohan untuk pelatihan pembuatan Samilakor. |
